Hi Sobat Booyah!
Dalam perkembangan industri Esport memerlukan kerjasama dari berbagai pihak guna menciptakan game yang lebih kondusif dan ramah untuk dimainkan untuk berbagai kalangan. Salah satunya dengan hadirnya turnamen bergengsi untuk menguji skill antar pro player dan menambah pengetahuan bagi player yang baru saja bermain game Free Fire.
Kemantapan sebuah tim Esport, tentu tidak luput dari peran seorang coach. Salah satunya Manggis Kun yang merupakan coach dari tim Esport First Raiders.
Baca Juga: ManggisKun Bagikan Tips Menjadi Pro Player Free Fire (FF)!
Baca Juga: [Quiz] Uji Kemampuanmu dengan Menebak Jumlah Ammo Senjata FF Ini!
Nah kali ini, BOOYAHCOID berkesempatan berbincang-bincang dengan Manggis Kun untuk mengulik berbagai perubahan yang ia rasakan saat menjadi coach. Yuk simak penjelasan di bawah ini!
Muhammad Darmawan atau akrab disapa Manggis Kun merupakan coach yang lahir di Bekasi. Sejak bermain League of Legends di 2015 Manggis Kun telah menggunakan nama Manggis. Kemudian ia memutuskan untuk menambahkan Kun yang berarti, kakak laki-laki dalam bahasa Jepang.
“Hi nama saya Muhammad Darmawan, lahir ku di Bekasi. Asal aku menggunakan nama Manggis Kun itu sebenarnya sudah lama. Sejak bermain League of Legends di 2015 sudah pake nama Manggis. Lalu saya tambahin Kun, dalam bahasa Jepang kakak laki-laki”ungkap Manggis Kun kepada BOOYAHCOID.
Selain menjadi coach, Manggis Kun kerap menghabiskan waktunya untuk membantu tim sosial media membuat konten atau mendengarkan musik. Tidak hanya fokus dalam menjalankan tugas sebagai coach, Manggis Kun juga memiliki mimpi membangun rumah untuk orang tua yang cukup luas, agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga.
“Membantu team sosmed untuk membuat konten, bermain game, menonton, dan mendengarkan musik. Impian terbesar sih ingin beli rumah untuk orang tua, biar ada tempat buat kita kumpul keluarga lagi.”
Manggis Kun menyampaikan, terdapat rasa kebanggan tersendiri ketika bisa menemani anak didik menggapai impian mereka. Hal tersebut tentunya tidak bisa dirasakan jika hanya sebagai shoutcaster.
Mengambil keputusan untuk berhenti sebagai shoutcaster tentu membutuhkan pertimbangan yang matang. Manggis Kun menyampaikan telah kehilangan banyak penggemar ketika ia pensiun dini menjadi shoutcaster. Meski bukan sesuatu yang mudah tetapi ia akan coba jalani.
“Banyak sih, terutama dari sisi eksposure. Memutuskan untuk pensiun dini dari shoutcaster membuat saya kehilangan banyak penggemar, terutama player yang baru mendalami Esports Free Fire.”
Selanjutnya, Manggis Kun mengungkapan impiannya untuk menjadikan tim Esport Frist Raiders menjadi yang tidak terkalahkan di Indonesia dan selalu tampil dalam ajang kompetitif internasional.
Terakhir, Manggis Kun menyampaikan pesan untuk player Free Fire agar selalu semangat menggapai cita-cita dan selalu menganggap cita-cita tersebut berharga. Kemudian kurangi mengeluh, perbanyak bersyukur dan selalu fokus dengan apa yang kalian tekuni saat ini.
Itulah beberapa cerita singkat dari Manggis Kun. Dari penjelasan di atas kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam pilihan hidup pasti terdapat hambatan, yang perlu dilakukan adalah terus lanjutkan dan jangan hiraukan berbagai hujatan yang ada.
