Hi Sobat Booyah!
Gelaran Free Fire Master League (FFML) Season II tidak terasa tinggalah menghitung hari. Nantinya, kita bakal disuguhkan bagaimana sengitnya 18 tim yang bertanding untuk menjadi sang jawara.
Salah satu tim yang bakal ikut mengarungi sengitnya persaingan pada FFML Season II ini adalah RRQ Hades. Menjadi kali kedua keikutsertaan mereka pada FFML, tentu saja ada persiapan khsusus yang harus mereka lakukan.
Baca Juga: Bundle Legionaries dan VR Ready Besok Tersedia di Magic Cube Exchange
Baca Juga: Island of Gods Amankan Titel Juara GoPay Arena Championship 2020!
Untuk itu, BOOYAHCOID berkesempatan untuk berbicara langsung bersama sang manajer dari tim RRQ Hades, Ploo seputar persiapan mereka di FFML Season II.
Mengikuti FFML Season II, tentu saja membuat RRQ Hades wajib untuk melakukan rutinitasnya yaitu bermain sekaligus memperlajari patch baru yang hadir 29 Juli kemarin. Tetapi tidak hanya itu saja, RRQ Hades juga berfokus pada kesehatan dan chemistry antar pemain.
Persoalan hadirnya map Kalahari untuk pertama kalinya di FFML Season II, kali ini gantian Legaeloth yang berbicara. Ia menyatakan bahwa Kalahari menjadi map yang cukup ia tunggu karena bisa menjadi selingan di antara Purgatory dan Bermuda.
Kalahari yang memiliki ciri highground yang tinggi-tinggi, serta adanya item Grapple Hook yang membuat Legaeloth bisa menjadi Spiderman menjadi alasan kenapa ia jatuh cinta pada map satu ini.
Uniknya, seperti yang kalian ketahui RRQ Hades pada FFML Season II ini menjadi tim pertama yang membawa pemain perempuan yaitu Ploo. Walaupun begitu, tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Ploo merupakan manajer dari tim RRQ Hades.
Ternyata, ada sebuah kisah menarik ditunjuknya Ploo sebagai Pemain kelima RRQ Hades. Hal ini dimulai dari keputusan Fallenz yang memutuskan untuk vakum terlebih dahulu dari dunia kompetitif beberapa hari sebelum penguncian daftar pemain dengan alasan keluarga.
RRQ Hades yang sebenarnya berisikan, Legaeloth, Chanzu, Pacman, Fallenz, dan Cornor (trial) tentu saja kehilangan 1 pemainnya. Fallenz sebenarnya pada saat itu mau didaftarkan sebagai pemain kelima, tetapi sayangnya karena tidak berada di Jakarta dan peraturan turnamen mengharuskan, maka Fallenz menjadi batal didaftarkan.
Untuk mencari 1 pemain terakhir yang didaftarkan, daripada terlalu berisiko untuk melakukan trial terhadap pemain baru terkait dengan chemistry dan yang lain, RRQ Hades akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan Ploo sang manajer sebagai pemain terakhir.
Ploo sendiri mengaku juga merupakan seorang pemain Free Fire walaupun sempat tidak bermain dalam beberapa waktu. Soal main atau tidaknya ia nantinya di FFML Season II, Ploo mengatakan untuk lihat saja ke depannya.
Walaupun begitu, sempat ada omongan di antara RRQ Hades bahwa Ploo nantinya bakal disuruh untuk bermain dan menggunakan senjata Shotgun. Tentu menarik untuk melihat debut Ploo di FFML Season II.
Terakhir, bagi RRQ Hades seluruh tim pada FFML Season II bakal mereka waspadai. Walaupun begitu, mereka tetap percaya diri ammpu keluar sebagai salah satu juara pada turnamen ini.
Tentu saja, menarik untuk menengok bagaimana perjalanan RRQ Hades pada FFML Season II ini dengan hadirnya sang manajer sebagai pemain kelima mereka!
