Free Fire Master League (FFML) Season I akan usai dalam beberapa hari lagi. 24 tim telah berjuang dengan segenap kemampuan mereka untuk memperebutkan slot menuju babak Grand Final Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2020 Spring.
Dari 24 tim yang menampilkan permainan terbaik mereka, ada 1 nama yang mencuri perhatian banyak orang di Free Fire Master League season I ini. Dia adalah EVOS SAM•13 yang penampilan fenomenalnya di Match 9 Day 1 kemarin membuat dirinya layak menyandang julukan sang Malaikat Maut.
Dengan tangan dingin, Saeful “SAM•13” Muharrom memastikan angka 13 menjadi suatu hal yang keramat. Ia membuat seolah kehadirannya di medan pertempuran adalah pertanda “kesialan” bagi musuh – musuh yang dihadapinya.
Ia menjalankan tugasnya dengan baik untuk membawa para pemain yang sudah waktunya menghadap kematian dan memastikan mereka sampai kepada sang Pencipta. Dengan reputasi ini, tidak mengherenkan kalau angka 13 dalam EVOS SAM•13 menjadi angka sial bagi siapapun lawan yang dihadapinya. Dan inilah sebagian sepak terjang EVOS SAM•13, Malaikat Maut Free Fire Master League season I.
1. Membawa EVOS Esports Menjadi Tim Pertama Yang Melaju ke Grand Final FFIM 2020 Spring
Perjalanan 24 tim papan atas yang ada di Free Fire Master League untuk memperebutkan slot menuju Grand Final tidaklah mudah. Seluruh tim ini memiliki kemampuan yang seimbang antara satu dengan yang lainnya sehingga sulit untuk memprediksi siapa yang akan menguasai puncak klasemen di masing – masing Pot.
Di bawah kepemimpinan sang kapten, EVOS SAM•13, EVOS Esports menjadi satu – satunya tim yang mampu memimpin klasemen dengan perbedaan 30 poin dari peringkat 2 nya di akhir Match 6 Day 2. Dan di Match 8, EVOS Esports menjadi tim pertama yang mengamankan slot di Grand Final FFIM 2020 Spring.
2. Mendapatkan 10 Kill Dalam 1 Ronde
Harus kita pahami di Free Fire Master League season I, dalam 1 hari akan berlangsung 1 Match. Di dalam 1 Match akan ada total 4 ronde yang dimainkan. 2 ronde akan dimainkan di map Bermuda dan 2 ronde lainnya akan dimainkan di map Purgatory secara bergantian.
Di tiap rondenya, akan ada 12 tim atau 48 pemain yang akan saling bertahan hidup untuk mendapatkan Booyah! Jadi pada saat EVOS SAM•13 mendapatkan 10 kill dalam 1 ronde, itu berarti dia telah membunuh hampir dari ¼ jumlah kontestan yang ada dalam ronde tersebut. Penampilan fenomenal ini mengukuhkan posisinya sebagai Malaikat Maut yang mengantarkan para pemain untuk menghadap Penciptanya di dalam game.
3. Tidak Pilih Pilih Dalam Membawa Kematian
Tentu sudah tidak asing lagi bagi kita untuk mendengar istilah – istilah seperti: “umur hanya Tuhan yang tahu” atau “kalau sudah waktunya siapapun akan menghadap sang Pencipta”. Hal ini menandakan kematian akan datang jika waktu orang tersebut telah tiba.
Dan itulah yang dilakukan EVOS SAM•13 dalam menjalankan tugasnya sebagai Malaikat Maut. Tidak hanya musuh, jika rekan 1 tim sudah waktunya untuk menghadap sang Pencipta, maka ia akan langsung menjalankan tugasnya tanpa ragu. Hal itu bisa kita lihat di Match 9 Day 1 Ronde 2 tepatnya di menit 01:26:02 dimana EVOS SAM•13 mengambil nyawa EVOS Street dengan menggunakan summon airdrop.
Tiga hal di atas mungkin tidak cukup untuk mewakili semua sepak terjang EVOS SAM•13 di Free Fire Master League season I. Namun demikian, setidaknya kita bisa melihat gambaran kalau EVOS SAM•13 bersama dengan tim EVOS Esports adalah 1 keberadaan yang harus diperhitungkan oleh siapapun yang menjadi lawan mereka, baik di tanah air maupun di kancah internasional.