Hi Sobat Booyah!
Lagi-lagi, skandal Esports muncul menggemparkan komunitas Free Fire Brazil, kali ini melibatkan salah satu tim papan atas Brazil, Team Liquid.
Dilansir dari Freefiremania, salah satu pemain Team Liquid, Pedro “Peuzada” Landim, terbukti melakukan poaching terhadap pemain tim Esports lain yang tidak disebutkan namanya.
Tindakan Peuzada ini melanggar peraturan resmi LBFF pasal 10.12 perihal poaching: semua pemain termasuk karyawan organisasi yang sedang berlaga di Seri A LBFF dilarang keras melakukan poaching terhadap pemain tim lain.
Hukuman Skors Hingga Akhir Tahun 2020
Menurut peraturan tersebut, jika sebuah tim tertarik untuk merekrut pemain tim lain, mereka harus melakukan negosiasi ke pihak manajemen dan bukan ke pemainnya secara langsung.
Poaching sendiri merupakan pelanggaran ketika sebuah tim mencoba untuk merekrut pemain tim lain secara diam-diam tanpa sepengetahuan manajemen tim pemain tersebut.
Sebagai sanksi, Peuzada tidak diperbolehkan turun pada babak ketiga LBFF yang akan digelar mulai tanggal 22 Agustus 2020 mendatang. Selain itu, ia juga dilarang ikut seluruh turnamen resmi Garena Free Fire hingga akhir tahun 2020.
Baca Juga 2 Tim Free Fire India Didiskualifikasi Karena Menggunakan Hack di Scrim Wars
Baca Juga Pakai Cheat Anti-Ban Free Fire Bisa Kena Banned? Ini Nih Penjelasan dari Garena!
Tanpa Sepengetahuan Manajemen Team Liquid
Terkait masalah ini, Team Liquid telah memberikan pernyataan resmi dan permintaan maaf melalui akun Twitter resmi @TeamLiquidBR:
“Kemarin, kami mendapatkan kabar bahwa salah satu pemain Free Fire kami, Peuzada, mencoba untuk menarik pemain dari tim lain. Kami baru menyadari hal ini setelah mendapatkan kabar dari Garena yang telah mendalami kasus ini.
Terkait masalah ini, kami memutuskan untuk memberikan sanksi skors kepada Peuzada hingga musim selanjutnya. Walaupun kami percaya Peuzada tidak memiliki maksud yang buruk, ini merupakan masalah yang sangat serius.
Kami harap kasus ini akan menjadi pembelajaran tidak hanya bagi Peuzada, namun juga seluruh pemain tim kami.
Kami meminta maaf kepada seluruh pihak yang telah dirugikan dalam kasus ini.”
Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi Peuzada dan semua pemain profesional untuk menciptakan kompetisi Free Fire yang jujur dan sehat.