Hi Survivors!
Untuk kamu yang selalu mengikuti Esports Free Fire, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan nama Ravalda.
Di kalangan komunitas, Tiara “Ravalda” Evalda Febriaty dikenal sebagar gadis multitalenta. Bermula dari pro player, kini ia dikenal sebagai caster dan host yang sangat populer. Gadis muda cerdas ini juga merupakan lulusan baru dari jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia, lho!
Tidak hanya di Free Fire, nama Ravalda juga dikenal di game keluaran Garena lainnya, Arena of Valor (AoV). Ia sudah sering kali membawakan jalannya turnamen-turnamen bergengsi, seperti ESL, Kaskus Battleground, First Warriors Season 1, dan SEACA 2019.
Bersama caster handal lainnya, Ravalda akan kembali menemani kita dalam jalannya Play-Ins dan Grand Final Free Fire Indonesia Master (FFIM) 2020 Spring. Nah, biar kita bisa semakin kenal dengan Ravalda, Booyah.co.id akan membagikan hasil wawancara singkat bersama Ravalda.
Penasaran seperti apa isinya? Yuk langsung cek selengkapnya di bawah!
Pertama kali debut host di event apa?
Ravalda: “Pertama kali jd host di ESL. Saat itu jd host untuk 3 acara: Arena Tour, ESL Hero Codex, dan Teng-Go ChatRoom Sore.”
Kakak kan berawal dari caster, apa yang memotivasi kakak untuk menjadi host?
Ravalda: “Yang memotivasi aku: tentunya dimulai dengan mengetahui scene esport game yang dibawa dan event yang diselenggarakan. Jadi pastinya memiliki ketertarikan terhadap game dan eventnya dulu.
Lalu, biasanya saat menjadi caster di final stage di pandu opening dan pembahasan after the game sama hostnya, oleh karena itu penasaran juga gimana sih rasanya jadi host. Dan karena pernah jadi caster, bisa memposisikan diri dengan pertanyaan yang bisa satu flow sama casternya.”
Persiapan apa saja yang kakak lakukan untuk menjadi host di FFIM 2020 Spring?
Ravalda: “Pastinya banyakin referensi sih, misalnya tonton alur event berjalan dari FFIM season lalu. Terus bikin notes yang kira-kira bisa jadi garis besar pertanyaan yang sekiranya ketika diajukan ke caster, bisa dikembangkan pertanyaannya. Catet juga nama-nama tim dan beberapa momentum menarik untuk jadi bahasan. Kurang lebih seperti itu.”
Lebih tegang mana, mempersiapkan diri jadi caster atau jadi host?
Ravalda: “Hmm lebih tegang mempersiapkan diri jadi caster sih. Soalnya kalau host bisa buka awalannya, nanti tentang detailnya tentunya udah porsi caster buat menjelaskan tentang analisis game dan insight mereka.”
Kalau bisa milih, kakak lebih ke jadi caster apa host?
Ravalda: “Aku suka dua-duanya sih! Cuma karena pengalaman host aku blm sebanyak pengalaman caster, aku jd merasa bakal challenging juga buat coba lebih banyak moment jadi host.”
Boleh cerita sedikit tentang sejarah nama panggung yang sekarang dipakai?
Ravalda: “Ravalda ya. Dulu kan anggota Bigetron. Lalu nick ingame harus pake BTR terus kalo nama lengkap enggak muat gitu (BTR Tiara Evalda), sementara Tiara terasa mainstream buat jadi nick, akhirnya dicari jalan tengah yg spellingnya enak, pas buat nick ingame juga, yaudah BTR Ravalda.
Dan akhirnya aku claim jadi nama stage hehe. Ravalda jg bisa dibaca secara spelling Indonesia atau Internasional (waktu jadi player dan namanya disebut sama caster Inter, seneng aja karena bisa di-spelling mereka hahahaha).”
Apakah kakak ada kesibukan lain selain ngecast atau ngehost?
Ravalda: “Untuk sekarang sbnrnya sebagai player juga, terus lg nunggu project buat apply kantor, soalnya pas banget baru lulus kuliah akhir tahun 2019 dari jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia.”
Itulah hasil wawancara Booyah.co.id dengan salah satu caster FFIM 2020 Spring, Ravalda. Semoga artikel ini dapat membantu para Survivors agar lebih mengenal sosok Ravalda.
Apakah kamu termasuk salah satu fans Ravalda?