Hi Sobat Booyah!
Free Fire terus meningkat jumlah pemainnya tiap harinya. Tak heran, organisasi esports banyak yang akhirnya membuka divisi Free Fire terlebih lagi kompetitif di Indonesia yang begitu ketat.
Free Fire sekarang sudah merambah industri esports yang sangat besar. Sebagai contoh adanya turnamen Free Fire Indonsia Master dan Free Fire Master League yang mempertemukan berbagai organisasi esports ternama tanah air.
Baca Juga : Pro Player Brasil, Nobru, Jalin Kerjasama Dengan Netflix
Baca Juga : 4 Hal yang Membedakan Tim Esports Profesional dengan Guild
Makin berkembangnya Free Fire di industri esports berbanding lurus dengan antusiasme banyak pemain yang ingin bergabung dengan berbagai organisasi esports yang jumlahnya juga tidak sedikit.
Tapi belakangan ada beberapa oknum yang mengatasnamakan diri organisasi esports tapi sama sekalit tidak mencerminkan dalam tindak tanduk mereka bahkan bisa disebut esports abal-abal.
Untuk itu, Elhaya Gaming pernah membahas tentang seperti apa organisasi esports yang semestinya di kanal YouTube pribadinya dan berikut adalah daftarnya:
Berbadan Hukum
Organisasi Esports yang telah dikelola secara profesional harusnya sudah berbadan hukum dan organisasi esportsnya sudah berbentuk badan usaha sehingga menunjukkan bagaimana sudah matangnya mereka.
Maksud berbadan hukum dan sudah berbentuk badan usaha ini ialah organisasi esports sudah sah secara hukum negara dan sudah legal untuk terjun di dunia esports.
Kontrak yang Jelas
Selain sudah berbadan hukum atau berbentuk badan usaha sebuah organisasi esports semestinya menawarkan kontrak yang jelas kepada pemain yang mereka rekrut untuk bekerjasama.
Dalam klausul kontrak pun terdapat semua hak dan tanggung jawab dari pemain serta organisasi esports dan tentunya, harus ada hitam di atas putih antara kedua belah pihak.
Fasilitas
Organisasi esports semestinya memberikan fasilitas kepada pemain yang mereka naungi. Beberapa bentuk fasilitas yang bisa diperoleh pemain tersebut yaitu gaming house, jaringan internet, biaya akomodasi dan transportasi ataupun lainnya.
Fasilitas yang berhak diterima player akan tertulis di kontrak yang ditandatangani oleh kedua belah pihak yaitu pemain dan organisasi esports.
Setelah menjelaskan beberapa hal yang semestinya dimiliki organisasi esports Elhaya Gaming juga menyampaikan beberapa tips untuk Sobat Booyah bagaimana cara agar direkrut organisasi esports.
- Bukan kita sebagai player yang mencari esports tapi esports yang mencari dan menghubungi player.
- Perbanyak prestasi di turnamen baik itu online maupun offline.
- Bangun relasi dengan komunitas dan pemain yang sudah masuk ke industri esports.
Nah, itulah beberapa tips dari Elhaya Gaming untuk Sobat Booyah yang ingin bergabung di organisasi esports. Buat Sobat Booyah ingat lagi ungkapan caster Adji Sven “Jangan Kebelet Esports”. Jadi, buktikan diri dulu baru nanti organisasi esports datang sendiri untuk mengajak bekerjasama.