Hi Sobat Booyah!
Dengan berbagai keunikan, Garena berhasil membawa game Free Fire menuju kesuksesan. Sejak awal perilisan di tahun 2017, game Free Fire mengalami perubahan lebih baik di setiap tahunnya. Meski tergolong baru dari game bergenre battle royale lainnya, game Free Fire terbukti bertahan hingga saat ini.
Salah satu yang berperan bagi perkembangan game Free Fire adalah komunitas. Dengan terjalinnya hubungan baik antar player, diharapkan akan membuat game Free Fire semakin kondusif dan kompetitif.
Baca Juga: Community Spotlight: Komunitas Free Fire Magelang
Baca Juga: Avenge Full-Leather Hadir Sebagai Diamond Royal Baru Free Fire (FF)!
Tidak hanya unik dari segi alam dan budaya, Toraja juga memiliki komunitas Free Fire loh! Nah kali ini BOOYAHCOID berkesempatan berbincang-bincang dengan Saka Paiman Sirrang Salenna salah satu pengurus komunitas Free Fire Toraja. Yuk simak hasil wawancaranya di bawah ini!
Kalau boleh tahu nama lengkap dan nickname di Free Fire?
Saka: “Hai nama saya Saka Paiman Sirrang Salenna dan Nick Free Fire VJ`.”
Domisilinya dari daerah mana kak? Sudah berapa lama main Free Fire?
Saka: “Domisilinya di Surabaya karna kebetulan kuliah di sana dan pindah penduduk ke sana juga, aslinya dari Toraja Utara. Main Free Fire kira-kira sudah 2 tahun lebih awal Season 1.”
Sudah berapa lama mengurus Komunitas Free Fire Toraja?
Saka: “Mengurus komunitas itu awalnya dari bulan Mei kemarin sampai sekarang.”
Apa yang mendorong Kakak untuk merangkul komunitas Free Fire di Toraja?
Saka: “Yang mendorong saya untuk merangkul komunitas Free Fire di Toraja adalah karena belum adanya wadah untuk para player menyalurkan keinginan mereka seperti turnamen offline yg mereka masih harus keluar daerah untuk mengikutinya.
Kemudian satu poin penting bahwa sejago dan sehebat apa pun player jika tidak mempunyai wadah yang tepat itu sama saja dengan nol. Makanya saya ingin juga memajukan daerah kelahiran dengan hal-hal kecil seperti ini.”
Boleh cerita dikit soal perkembangan Komunitas Free Fire Toraja dari awal hingga kini?
Saka: “Awalnya ketika pulang ke kampung bulan 4 kemarin dan mengobrol dengan teman saya, Titin bahwa di Toraja belum ada komunitas Free Fire-nya. Setelah membuat group WhatsApp dan berdiskusi maka kami sepakat untuk membentuk komunitas Free Fire Toraja.
Kemudian kami menghubungi pengurus komunitas Makassar yaitu Bang Tomo untuk mendapat informasi cara dan apa-apa saja yang harus dipersiapkan untuk membentuk suatu komunitas. Komunitas Free Fire Toraja pada tanggal 21 Juli 2020 resmi menjadi komunitas baru di Sulawesi sekaligus menjadi bagian dari Komunitas Free Fire Indonesia (KFFI)”
Selain mabar, kegiatan komunitasnya seperti apa?
Saka: “Selain mabar, kegiatan lainnya adalah kami membuat Custom Room setiap hari sabtu malam sebagai tempat latihan ataupun have fun antar player.”
Apa strategi untuk memajukan komunitas Free Fire Toraja?
Saka: “Strateginya mengadakan event-event kecil yang dapat menarik minat player seperti Custom Room mingguan, turnamen khusus guild atau player Toraja, ataupun kumpul bareng sembari mabar atau bercerita, untuk membangun kebersamaan yang lebih antar player.”
Selain mengurus komunitas tentu Kakak punya kesibukan lainnya. Apakah Kakak sering menemukan kesulitan?
Saka: “Selain mengurus komunitas saya juga berstatus sebagai mahasiswa di salah satu kampus di Surabaya yaitu Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Untuk kesulitannya itu ada jadwal kuliah yg bertabrakan dengan event komunitas tapi itu sih sudah jadi seninya memiliki komunitas.”
Selama jadi pengurus di komunitas, apakah kakak mendapatkan dukungan dari rekan-rekan?
Saka: “Selama menjadi pengurus itu dukungan dari rekan-rekan sangat besar dan juga bisa diterima dengan baik oleh teman-teman player dan juga orang-orang di sekitar.”
Bagaimana pandangan kakak, terhadap komunitas FF saat ini?
Saka: “Menurut saya komunitas Free Fire saat ini mengalami perkembangan yg sangat pesat. Karena dari komunitas bibit-bibit unggul atau player penerus itu bisa terbentuk. Dan komunitas juga sangat berperan penting untuk memajukan dan memberi wadah juga peluang yg lebih besar kepada setiap playernya untuk bisa berkompetisi dengan tim dari komunitas yang lain.
Apakah ada player asal Toraja yang menjadi pro player/pernah mengikuti turnamen major?
Saka: “Untuk player asal Toraja yg menjadi pro player atau ikut turnamen major masih belum ada. Dan berharap ke depannya ada bibit player yang juga bisa mewakili Toraja nantinya.
Terakhir, apakah ada pesan dan harapan untuk para pembaca Booyah.co.id, terutama mereka pemain asal Toraja dan para penggerak komunitas di daerah lain?
Saka: “Jangan takut untuk mencoba, mulai dari hal kecil tapi bermanfaat untuk orang banyak. Untuk para penggerak dari regional tetap semangat memajukan komunitas, semoga komunitas Free Fire bisa lebih kompak lagi lebih erat lagi persaudaraannya.
Kemudian untuk player asal Toraja, buktikan kalau kita dapat bersaing dengan tim atau regional yang lain, jaga kebersamaan antar player seperti satu pepatah dari Toraja “Misa’ Kada Dipotuo, Pantan Kada Dipomate.”
Untuk Sobat Booyah yang ingin bergabung atau mengikuti kegiatan seputar Komunitas Free Fire Toraja kalian bisa langsung kunjungi akun Instagram @komunitasfreefiretoraja.
Nah, buat kalian yang pengen komunitasnya diliput oleh Booyah.co.id, langsung aja hubungi kami di Instagram (@booyahcoid) dan Facebook (Ga Baca Ga Booyah)!