Hi Sobat Booyah!
Masa off season tidak jarang dimanfaatkan tim di FFML untuk melakukan pembenahan dengan melakukan bongkar pasang pemain. Tidak jarang, terjadi rekrutan ataupun berita yang cukup menarik selama dibukanya bursa transfer.
Salah satunya adalah, keputusan seorang Riza untuk beralih dari seorang pemain menjadi pelatih dengan didapuknya ia menjadi pelatih anyar Siren Esports, tim yang baru saja promosi ke FFML Season IV Divisi 1.
Baca Juga: Inilah Daftar Karakter Awakening yang Ada di Free Fire (FF)!
Baca Juga: Ini 3 Pet yang Bisa Kamu Gunakan Saat Latihan di Training Ground FF!
Berita Booyah baru-baru ini berkesempatan untuk berbincang-bincang bersama Riza, menanyakan bagimana perjalanan seorang Riza dari pertama kali terjun di esports Free Fire hingga keputusannya untuk menjadi pelatih.
Memilih terjun dalam industri esports memang tidak mudah, diperlukan tekad dan komitmen yang kuat. Riza menyampaikan sejak memilih masuk tim esports pada Januari 2019 lalu sebagai pemain, ia yang tadinya hanya hobi bermain game Free Fire saja memutuskan untuk mejadi lebih serius.
“Awal terjun dalam tim esports itu Januari 2019 sebagai player. Bermula dari hobi main game Free Fire, coba diseriusin karena ngeliat peluang yang besar dari game ini. Abis itu ngebentuk tim, mengikuti turnamen-turnamen yg ada.
Sampe akhirnya waktu itu gua kenal sama player-player hebat kayak Legaeloth dan kawan-kawan. Sering main bareng mereka dan akhirnya gua direkrut sama Fluxys ke timnya yaitu SFI Poseidon.
Di situlah awal mula karier gua terjun di esports, setelah dari situ kami diakusisi sama RRQ dan berubah nama jadi RRQ Poseidon. Setelah dari RRQ kami bubar dan gua lanjuut di tim Boss, dari sini gua mutusin buat jadi coach karna gua ngerasa gameplay gua udah stuck dan udah gak bisa bersaing lagi,” ungkap Riza kepada Berita Booyah.
Setelah mengarungi perjalanan yang cukup panjang menjadi pemain, Riza mengungkapkan memilih menjadi pelatih karena ingin mencoba hal baru. Ditambah, ia mengungkapkan dalam masalah gameplay ia sudah tidak bisa bersaing lagi.
“Alasan gua menjadi coach karena gua pengen gunain atau manfaatin pengalaman dan jam terbang gua untuk membentuk tim. Gua juga tipe orang yang pengen nyoba suatu hal yang baru.”
Dengan pefoma permainan yang bagus dan juga pengalaman, tentu akan mudah mendapatkan tawaran oleh tim esports. Riza menyampaikan alasan memilih tim Siren Esports karena sampai saat ini, hanya tim tersebut yang memberikan tawaran dan peluang kepadanya.
“Kalau milih Siren ya karna waktu itu cuma Siren Esports yang nawarin dan ngasih kesempatan ke gua untuk jadi coach.” jawabnya singkat.
Menjadi seorang pemain dan pelatih merupakan sesuatu yang berbeda. Hal tersebut senada dari pernyataan Riza yang mengungkapkan bahwa pemain dituntut untuk fokus latihan, sedangkan pelatih lebih ke persiapan untuk tim.
“Dari segi kebiasaan sih udah jelas beda jauh. Kalo player kan hanya fokus latihan-latihan. Sedangkan pelatih lebih ke mempersiapkan semuanya. Mulai dari nyari mode latihan yang efektif, nyiapin strategi, ngebentuk mental mereka, nyelesain masalah internal, banyak dah pokoknya.”
Terakhir, Riza mengungkapkan akan bekerja keras untuk mencapai target terdekat ialah menjadi juara dalam ajang bergengsi FFML Season IV Divisi 1 bersama tim yang dibelanya sekarang, Siren Esports.
Tidak ingin ketinggalan sederet informasi menarik lain Free Fire? Jangan lupa untuk mengikuti Tiktok, Instagram, Facebook, dan YouTube dari Berita Booyah!