Hi Sobat Booyah!
Upaya besar untuk membangun komunitas, menjadi kebanggaan tersendiri apabila berhasil melahirkan para player berbakat. Seperti kita ketahui, komunitas Free Fire memegang peran penting untuk merangkul para player di daerah.
Komunitas tidak hanya mewadahi pengembangan skill melalui turnamen, tetapi memberikan kesempatan untuk memperluas lingkaran pertemanan di kompetitif Free Fire.
Baca Juga: Selain Frozen Flame Punch, Inilah Skin Tinju yang Pernah Rilis di Free Fire (FF)!
Baca Juga: Backpack Max Throttle FF, Skin Backpack Baru di Event Bonus Top Up!
Kali ini Berita Booyah berkesempatan berbincang bersama Bigan Dirgantara merupakan salah satu pengurus dari Komunitas Free Fire Bali. Yuk simak hasil wawancaranya di bawah ini!
Kalau boleh tahu nama lengkap dan nickname di Free Fire?
Bigan: “Hallo kak, nama saya Bigan Dirgantara dan nickname ND`BiganDGTR.”
Domisilinya dari daerah mana kak? Sudah berapa lama main Free Fire?
Bigan: “Saya sendiri asli Tasikmalaya. Cuma waktu di Tasik ya memang tinggalnya agak jauh dari kota, terus belum terlalu aktif di Free Fire juga. Pindah kerja ke Bali, pas zamannya Summer League, nemu komunitasnya di Bali jadinya.”
Sudah berapa lama mengurus Komunitas Free Fire Bali?
Bigan: “Saya mengurus komunitas sejak 2019 sampai dengan sekarang.”
Apa yang mendorong Kakak untuk merangkul komunitas Free Fire di Bali?
Bigan: “Awalnya ya memang aku sendiri di Bali tidak punya teman selain teman kerja di kasir yang orangnya cuma itu aja berempat. Jadi aku lebih aktifkan diri di komunitas, lebih dominasi, menonjol, show myself who i am, lebih friendly dan bisa dianggap sama anak-anak komunitas. Terlebih karena waktu itu aku jadi admin di IOG Dewata, jadinya makin deket sama anak-anak Free Fire Bali.”
Boleh cerita dikit soal perkembangan Komunitas Free Fire Bali dari awal hingga kini?
Bigan: “Sangat subur sekali. Offline event sudah kewalahan kita jalanin. Bisa ngasih panggung offline ke komunitas secara rutin juga itu rasanya jadi surga buat komunitas. Terlebih sekarang pemerintah sudah lebih mendukung perkembangan industri esports dengan adanya PBESI. Setiap event jadinya lebih ada maknanya dibanding offline biasa waktu dulu. Jumlah dan cakupan juga lebih meluas.”
Apa resolusi/rencana kedepannya untuk komunitas FF Bali?
Bigan: “Kalender turnamen tetap ada. Biasanya kami punya agenda wajib 6 bulan ditambah agenda tambahan dari company atau sponsor, pemerintah. Jadi event juga dalam 6 bulan itu banyak banget mengikuti Season. Selebihnya mungkin bakal ada skema yang diubah, mode yang diubah, dan hal-hal yang lain yang bakal dikembangin, utamanya regenerasi.”
Selain mabar, kegiatan komunitasnya seperti apa?
Bigan: “Kita juga di sini sering bikin nobar event kaya Finals FFIM ditambah sekalian bikin mini turnamen offline supaya komunitas bisa pada dateng.”
Apakah ada player asal Bali yang masuk tim Esports?
Bigan: “Player kita punya Asuna yang udah di Echo Esports. Ex-AURA NESC kita ada TuPutra (Grizly) yang sekarang lebih fokus di konten. Influencer kita ada 2 Streamer Booyah, MrPizza sama Geer. Caster ada saya sendiri.”
Selain mengurus komunitas tentu Kakak punya kesibukan lainnya. Apakah Kakak sering menemukan kesulitan?
Bigan: “Sejauh ini enggak sih. Selama koordinasi dengan para pengurus aman, semuanya terkendali. Terlebih kita selalu dapet bantuan dari man power sponsor atau organizer lain.”
Selama jadi pengurus di komunitas, apakah kakak mendapatkan dukungan dari rekan-rekan?
Bigan: “Sangat jelas. Ini alasan kenapa aku sendiri sangat mencintai Komunitas Free Fire Bali. Karena komunitas Free Fire bali sebagai salah satu jembatan aku bisa masuk panggung turnamen official.”
Bagaimana pandangan kakak, terhadap komunitas FF saat ini?
Bigan: “Mungkin satu aja sih. Jangan merusak tempat asal di mana kau berada atau bermain. Kalau kamu biasa ikut turnamen di komunitas, setidaknya bisa jaga nama baik kamu sendiri, timmu, dan regionalmu. Mau seperti apapun, komunitas yang bisa membesarkan nama kita, dan kita juga yang membesarkan komunitas kita.”
Terakhir, apakah ada pesan dan harapan untuk para pembaca Berita Booyah terutama mereka pemain asal Bali dan para penggerak komunitas di daerah lain?
Bigan: “Pesanku lebih ke menjaga budaya di komunitas. Mengembangkan apa yang sudah ada. Jangan takut rugi untuk berkomunitas. Harapanku juga untuk Bali khususnya, semoga apa yang sudah dibangun di komunitas Solo oleh Garena, bisa juga ada di Bali. Kami adalah salah pulau kecil di Indonesia dan memiliki tetangga kecil juga seperti Lombok, Nusa Tenggara, yang belum bisa kami jangkau komunitasnya menjadi satu bendera.”
Untuk Sobat Booyah yang ingin bergabung atau mengikuti kegiatan seputar Komunitas Free Fire Bali kalian bisa langsung kunjungi akun Instagram @ffbaliofficial.
Nah, buat kalian yang pengen komunitasnya diliput oleh Berita Booyah, langsung aja hubungi kami di Instagram (@beritabooyah.id) dan Facebook (Berita Booyah)!
Tidak ingin ketinggalan sederet informasi menarik lain seputar Free Fire? Jangan lupa untuk mengikuti Tiktok, Instagram, Facebook, dan YouTube dari Berita Booyah!