Hi Sobat Booyah!
Perkembangan komunitas Free Fire kian terlihat dengan lahirnya para pro player yang menghiasi scene kompetitif Free Fire. Meski memiliki tantangan dalam membangun komunitas, para penggerak terus melakukan berbagai ide menarik dan kegiatan rutin untuk merangkul player yang ada di daerahnya masing-masing.
Baca Juga: Komunitas Free Fire Kebumen Hadirkan Turnamen Offline dengan Hadiah Jutaan Rupiah!
Baca Juga: WSC NEW NANGGALA Berhasil Raih Juara Turnamen Offline Free Fire Maluku 2021!
Nah kali ini Berita Boooyah berkesempatan berbincang-bincang dengan Muhammad Satya Satria yang merupakan salah satu pengurus dari komunitas free fire asal Kutim. Yuk simak hasil wawancaranya di bawah ini!
Kalau boleh tahu nama lengkap dan nickname di Free Fire?
Satria: “Nama Lengkap Muhammad Satya Satria. Nickname FF : PS.Saτria¹⁰.”
Domisilinya dari daerah mana kak? Sudah berapa lama main Free Fire?
Satria: “Domisili Long Lees, Kec. Busang Kab. Kutai Timur. Bermain Free Fire sudah dari 3 tahun yang lalu.”
Sudah berapa lama mengurus Komunitas Free Fire Kutim?
Satria: “Mengurus komunitas FFBG KUTIM dari sejak awal berdiri pada tahun 2020 hingga sekarang 2021.”
Apa yang mendorong Kakak untuk merangkul komunitas Free Fire di Kutim?
Satria: “Yang mendorong saya untuk merangkul komunitas FFBG KUTIM ini adalah player – player atau para pemain game Free Fire dari regional Kutai Timu.”
Boleh cerita dikit soal perkembangan Komunitas Free Fire Kutim dari awal hingga kini?
Satria: “Dulu komunitas Kutim sempat mau dibentuk di tahun akhir 2019 tapi belum bisa karna para pemain-pemain di sini blm mengerti apa itu komunitas. Nah dan di awal tahun 2020 sebelum COVID-19 kita sering ngadain offfline tournament dan dari situ kita bina sedikit – sedikit para pemain di sini hingga sekarang mereka tau apa itu komunitas dan juga mereka sadar komunitas sebagai wadah untuk mereka ke level selanjutnya untuk menjadi pemain profesional yang dilirik tim esport besar di Indonesia.”
Apa resolusi/rencana kedepannya untuk komunitas FF Kutim?
Satria: “Rencana ke depanya untuk FFBG Kutai Timur kita akan bentuk tournament se-Kutai Timur dan akan mengundang seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Timur ini ikut berpatisipasi di event komunitas FFBG Kutai Timur. Dan akan diadakan di 1 tempat yaitu di pusat Kabupaten Kutai Timur.”
Selain mabar, kegiatan komunitasnya seperti apa?
Satria: “Selain mabar kegiatan komunitas yaitu ngadain tournament offline di beberapa kecamatan yang sebelumnya belum pernah sama sekali merasakan event offline. Dan juga ikut berpatisipasi dengan masyarakat apa yang kita sanggup hasilkan dan bisa untuk membantu kepentingan masyarakat seperti donasi bantuan sosial dan lain-lain kami juga lakukan itu.”
Apakah ada player asal Kutim yang masuk tim Esports?
Satria: “Dulu pernah saat 2019 pemain atau bisa dibilang sebagai coach-nya para player juga pernah ada dari Kutai Timur masuk sempat trial di LOUVRE Esports dan netap selama 3/4 bulan di Bigetron Bit setelah itu sampai sekarang mungkin ada player Kutai Timur yang masuk esports-esports lain nya tetapi bukan esport besar seperti sekelas di Free Fire Master League.”
Selain mengurus komunitas tentu Kakak punya kesibukan lainnya. Apakah Kakak sering menemukan kesulitan?
Satria: “Untuk kesulitan mengurus komunitas dari aktivitas keseharian saya selain di komunitas ya bisa dibilang ada banyak kesulitan yang saya tangani, contohnya seperti event yang sudah dijadwalkan besok karna ada pekerjaan yang gak bisa ditinggal besok kita tunda event-nya.”
Selama jadi pengurus di komunitas, apakah kakak mendapatkan dukungan dari rekan-rekan?
Satria: “Ya untuk dukungan sangat Random dari berbagai pendapat orang-orang di luar sana banyak tanggapan negatif dan positif yang saya terima dari pendapat mereka tentang komunitas game ini tapi saya selalu ambil sisi positif nya dan tetap terus jalankan kegiatan kita dengan semangat.”
Bagaimana pandangan kakak, terhadap komunitas FF saat ini?
Satria: “Pandangan saya terhadap komunitas saat ini. Sangat baik dan selalu memberikan hal yang positif untuk para pemain-pemain yang ada di komunitas. Cuma Komunitas Free Fire Indonesia/ KFFI) komunitas pusat se-Indonesia mulai redup untuk melebarkan sayapnya lagi, entah penyebabnya apa.
Tapi harapan saya semoga KFFI ini bisa bangkit kembali dan saya sangat mengharapkan dapat banyak dukungan terutama dari pemain-pemain komunitas seluruh Indonesia dan pihak Garena Indonesia”
Terakhir, apakah ada pesan dan harapan untuk para pembaca Berita Booyah terutama mereka pemain asal Kutim dan para penggerak komunitas di daerah lain?
Satria: “Untuk para pembaca Berita Booyah selalu baca tentang kabar atau berita tentang komunitas yang ada di Indonesia karna tanpa komunitas pemain esports dan pemain yang jago dari esports pun tidak akan bisa meraih cita-citanya sebagai pemain esport/pemain profesional yang dibutuhkan negara kita Indonesia.
Untuk seluruh pemain di Kutai Timur harapan saya terus suport komunitas sampai 1 pemain dan tim dari komunitas kita mewakili dan mengharumkan nama Kutai Timur di seluruh Indonesia maupun dunia.
Buktikan bahwa kita bisa mengharumkan nama tempat tinggal dengan prestasi yang kita raih. Dan untuk Komunitas lain yang ada di seluruh Indonesia tetap semangat. Karena komunitas sama bagaikan mesin cetak yang menghasilkan bibit atlet esports untuk Indonesia.”
Untuk Sobat Booyah yang ingin bergabung atau mengikuti kegiatan seputar Komunitas Free Fire Kutim, kalian bisa langsung kunjungi akun Instagram @ffbgkutim.
Nah, buat kalian yang pengen komunitasnya diliput oleh Berita Booyah, langsung aja hubungi kami di Instagram (@beritabooyah.id) dan Facebook (Berita Booyah)!
Tidak ingin ketinggalan sederet informasi menarik lain seputar Free Fire? Jangan lupa untuk mengikuti Instagram, Facebook, dan YouTube dari Berita Booyah!